Thursday, January 8, 2015

Filled Under:

Antara Pintar, Cerdas, dan Jenius

Share
Tahukah kamu kalau ternyata ada perbedaan yang mendasar antara, pintar atau pandai, cerdas, dan jenius? Bagi sebagian orang, mereka akan bilang bahwa ketiga hal tersebut tidak ada bedanya karena pada dasarnya ketiga hal tersebut mengarah pada suatu keadaan yang sama, yaitu di atas rata- rata.

Namun, ada juga yang tidak tahu atau meraba-raba, apa sih sebenarnya perbedaan antara pintar, cerdas dan jenius? Nah, untuk itu di sini saya akan mencoba untuk menjelaskan perbedaan mengenai ketiganya dari perspektif saya karena ada beberapa perspektif yang juga mengemukakan perbedaan pintar, cerdas, dan jenius.


Pintar


Dalam benak kalian apakah sudah memiliki gambaran apa yang dimaksud dengan pintar? Kalian berpikir bahwa pintar itu tidak dapat dimiliki dengan begitu saja, orang yang pintar itu rajin belajar, orang yang pintar itu dianggap menguasai bidang yang dipelajarinya, dan lain-lain.

Nah, dari pernyataan tersebut, berarti kita telah mengetahui bahwa orang yang pintar itu butuh yang namanya proses. Mereka butuh mempelajari sesuatu terlebih dahulu sampai mereka dapat sepenuhnya mengerti akan hal yang dipelajari itu. Dari proses yang mereka lakukan itulah akhirnya mereka mendapat ilmu yang membuat mereka dianggap pintar. Maka dari itu, orang pintar itu dapat dibentuk walaupun mulai dari nol.


Cerdas


Kadang-kadang kita suka bilang si A cerdas ya daripada menggunakan kata pintar. Mengapa bisa begitu? Hal tersebut bisa terjadi misalnya ketika kita sedang mengalami kesulitan yang belum dapat menemukan penyelesaiannya. Maka, si A yang kita bilang cerdas tadi akan mampu menyelesaikan permasalahannya itu dengan kemampuannya padahal sebelumnya si A belum pernah bersentuhan langsung dengan permasalahan yang dimaksud.

Jika dilihat perbedaannya dengan pintar, maka orang yang pintar akan menyelesaikan masalahnya kalau sudah melakukan proses pembelajaran terlebih dahulu, kemudian, semua yang dilakukannya dilakukan berdasarkan teori yang sudah ada dan dilakukan secara berulang-ulang. Sebaliknya, orang yang cerdas akan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi tanpa harus bersusah-payah mengikuti pedoman yang harus dilakukan. Apa yang dilakukan oleh si A muncul begitu saja melalui pemikirannya, itu artinya cerdas yang dia miliki merupakan sifat bawaan dan bukan merupakan proses yang dibentuk seperti orang pintar. Meskipun demikian, embel-embel kata cerdas ini tidak dapat disandingkan dengan salah satu bidang ilmu tertentu, melainkan kata cerdas dipakai secara umum untuk hal yang umum, misalnya tidak mungkin ada yang bilang si A cerdas fisika, cerdas musik, cerdas ekonomi, dan lain-lain. Kata yang biasanya digunakan untuk disandingkan dengan bidang-bidang tertentu tersebut adalah pintar atau jenius.

Jadi, penggunaan kata cerdas biasanya mengarah pada hal yang umum dan biasanya digunakan kepada orang yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul.

Jenius


Kata jenius ini pasti tidak asing bagi kita di mana kita sering mendengar kata jenius disandingkan dengan suatu bidang tertentu, misalnya jenius matematika, jenius musik, dan lain-lain. Kata jenius ini tidak dapat terlepas dari seorang tokoh yang namanya akan dikenal secara luas, misalnya seperti Einstein, si jenius fisika. Kenapa Einstein bisa dikatakan jenius dan bahkan namanya dikenal banyak orang hingga sekarang? Hal itu bisa terjadi karena dia adalah orang spesial yang berbeda dengan yang lainnya, di mana orang lain hanya berada pada tingkatan pintar atau rata-rata. Yang membuat Eintein berbeda adalah pemikiran yang dimiliki.

Ada yang bilang bahwa jenius dan gila bedanya tipis, tetapi keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh orang-orang pada umumnya. Maksud lainnya adalah orang lain tidak mengerti apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh orang gila atau jenius itu. Karena itu, jika ada orang yang melakukan hal-hal di luar kebiasaan yang sudah umum ada akan dianggap gila. Namun, yang membedakan antara orang gila dan jenius terletak pada kesadaran. Jika orang gila, apa yang mereka lakukan itu di luar kesadaran mereka dan mereka tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan, yang mereka tahu hanyalah mereka hanya ingin melakukan apa yang mereka ingin, jika ada orang yang mencoba menghalanginya maka orang gila tersebut akan memberontak tidak peduli orang yang mencoba mencegahnya itu siapa dan membawa apa. Nah, jika orang jenius, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan hal itu dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun, seringkali orang jenius dianggap aneh bahkan gila karena pemikiran yang dimilikinya tidak seperti orang-orang pada umumnya. Orang lain tidak akan mengerti apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh orang jenius karena sudah beda frekuensi, maksudnya orang biasa tidak akan bisa menangkap gelombang frekuensi yang dipancarkan oleh orang jenius, karena mereka belum mampu untuk mencapainya. Misalnya, untuk mengerti suatu benda, orang jenius akan melakukan penggambaran benda tersebut dengan satu atau beberapa gambaran saja, tetapi bagi orang biasa penggambaran yang dilakukan akan dilakukan dengan banyak dan berulang hingga akhirnya mereka mengerti benda yang dimaksud.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa orang jenius tidak perlu berlama lama dalam mengerti suatu hal dan pemikiran yang dimiliki di luar nalar orang biasa membuatnya dapat menjadi orang yang spesial dan sebagai konsekuensinya akan dikenal luas seperti apa yang terjadi pada Albert Einstein.

Jadi, kalian termasuk yang mana ? Hehe... Thanks agan q.....p atas thread bermanfaatnya. Semoga Bermanfaat,

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang bermanfaat dan bersifat membangun. Terimakasih kunjungannya !